#happiest5k

Apaan tuh #happiest5k? Kalo kalian cari hashtag ini di sosmed, pasti kalian langsung tahu apa itu. Yap, ini adalah hashtag untuk ajang lari hepi-hepi yang salah satunya diselenggarakan di Jakarta oleh salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia, sebut saja CIMB Niaga. Nama ajang larinya The Color Run Indonesia. Gue juga baru tahu kalo ajang ini ternyata salah satu bagian dari The Dream Tour yang isinya ya The Color Run itu sendiri yang diadain di kota-kota besar di dunia. Baiklah, mari kita ke pokok cerita..

The Color Run hype

Behind Unicorn Gate

Ambil race pack

Experience

Experience ini jadi alasan utama gue buat ikutan event ini. Kalo soal ngejar performa lari, salah tempat ikutan acara ini. The Color Run ini emang ajang lari yang dibikin buat hepi-hepi. Temanya warna-warni, sajian utamanya ya bubuk warna-warni yang bertaburan di sepanjang jalur lari dan juga di depan panggung utama. Bisa dibilang ini kw-nya Festival Holi yang ada di India sono. Sebenarnya ngerasain Festival Holi langsung di India adalah salah satu bucket list gue, tapi sepertinya gue punya pertimbangan lain untuk menentukan kapan eksekusinya, yang pasti tidak dalam waktu dekat. Nah, sebelum ngerasain experience di Festival Holi aselinya, ada baiknya gue ngerasain di Jakarta dulu event yang ripmirip tapi dibalut dengan acara lari. Tungitung sekalian cari keringet, selama itu positif kenapa tidak? Betul gak guys? Buat gue sendiri yang tergolong slacker runner dan pemula dalam dunia lari, ajang ini cukup menghibur, pas buat cari seneng tapi kurang kalo buat cari keringet atau mau cari performa di distance atau pace. Dan satu lagi, lumayan mahal untuk kategori lari 5 km, ya tapi worth lah buat sebuah experience, melihat yang ditawarkan adalah sebuah package yang berisi lari + hepi-hepi + maen bubuk warna-warni + bisa update sosmed + dapet dokumentasi yang oke punya.

With Mas Tian

Tijo - gue - Tya

Wefie dulu sebelum start

Start to Finish

Venue ajang lari satu ini adalah Gelora Bung Karno. Start dan finish-nya sendiri mengambil tempat di ex Golf Driving Range (yang letaknya antara FX Mall dan Hotel Sultan). Janjian sama temen-temen seilmu (pernah ngampus bareng) dan sejalan (kadang kami jalan-jalan bareng), Tya dan Tijo (Kartika), gue baru sampe di FX Mall dan ketemu mereka berdua hampir mau jam 7 (jam flag off), menunggu Tya ganti baju (karena race pack-nya Tya gue yang ngambilin), kemudian kami jalan menuju TKP. Sambil jalan gue coba kontak-kontakan sama Mas Tian (Christian), temen kantor gue yang gue racunin dengan dunia lari. Ketemu Mas Tian di bag drop, kami berempat jalan menuju titik start. Berbondong-bondong, dengan ribuan orang (FYI acara ini ternyata diikuti sama kurang lebih 12.000 orang), kami start di jam 8 kurang 15 menit (tau dah tuh kloter berapa, karena emang pesertanya yang banyak, jadi start dibagi beberapa kloter). Ada beberapa point yang dibuat oleh penyelenggara dan sponsor untuk para pelari hepi-hepi, yang pertama ada cloud foam, kemudian dilanjutkan holi powder, di tengah rute ada water station, dan dilanjutkan dengan holi powder kembali hingga garis finish. Setelah finish, pelari dibagikan holi powder dan medali finisher.

Yang belakang kang becak

Action

Mana ketek kalian?

Massive color throws

Nah ini dia.. Salah satu agenda dari event ini yang ditunggu-tunggu oleh para pelari. Setelah finish, para pelari diajak untuk berkumpul di depan panggung utama dimana akan diadakan massive color throws. Di sini semua pelari secara bersama-sama akan melemparkan bubuk warna-warni (holi powder) yang tadi setelah finish sudah dibagikan kepada para pelari. Inilah yang dibilang mirip Festival Holi di India sana. Kelar acara, gue kontak sepupu gue, Gracia, yang sama calon suaminya, Mas Bayou, ikutan event ini juga (ngertinya gegara liat FB-nya, mungkin kalo dia gak update di FB, gue juga gak tahu dan gak bakal ketemuan), dah ketemu, bit chit-chat, ambil gambar, sayonara, waktunya pulang ke rumah masing-masing.

The stage

Could you throw that high?

Massive color throws


After pose

Zona Merah

With Bayou-Cia (calon penganten)

Sekian dulu cerita lari hepi-hepi yang penuh warna-warni. Salam olahraga! Kira-kira abis ini bakal lari kemana lagi gue? Ikutin terus, kemana aja boleh.. 



Share

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raminten: A Character Becomes A Brand

Gambar
Buat yang pernah/sering maen ke Jogja pasti familiar banget sama nama ini. Namanya setenar Mirota dan memang kedua brand tersebut (Mirota dan Raminten) pemiliknya sama (salut dah sama Om Hamzah yang bisa ngebangun dua brand yang seimbang ketenarannya). Buat kalian yang belum pernah ke Jogja apalagi maen ke Raminten ini, baca deh posting an gue satu ini (atau posting an lain karya travel blogger lainnya mengenai tempat satu ini), biar ngerti kenapa tempat satu ini bisa tenar. Nama Raminten Nama Raminten itu sendiri memang terdengar unik dan juga khas Jawa. Artinya apa sih? Nah tanya sendiri ke owner -nya dah biar tau arti, makna dan filosofinya. Tapi klo yang singkatnya sih, Raminten itu tokoh yang diperankan sang pemilik di sitkom televisi lokal Jogja, bentukannya ya laki-laki yang berdandan seperti perempuan (boleh aja klo lo bilang kaya Tessy, sah aja klo lo bilang kaya waria, yang paling penting lo dapet gambarannya). Dari namanya yang ‘eye catching’ dan juga ‘ear catchin...
Baca selengkapnya

Temple of Leah

Gambar
Iya ini adalah salah satu spot yang masuk dalam itinerary gue n Tya. Temple of Leah sebenarnya bukanlah situs atau peninggalan suatu peradaban, melainkan hanya sebuah bangunan yang didedikasikan untuk Leah Villa Albino-Adarna oleh suaminya Teodorico Adarna. Bangunannya sama sekali tidak mencerminkan negara Filipina, bisa dibilang hampir seluruh unsur bangunannya bernuansa Yunani. Dengan tampilan serba besar dan mewah, dari mulai pilar, patung serta segala ornamen yang ada, bangunan ini tampaklah menarik dan mecncolok, belum lagi lokasinya yang berada di ketinggian (bisa dibilang top of Cebu City), maka bangunan ini semakin menarik perhatian. Gue sendiri kurang tahu ini bangunan sejak kapan dibuka untuk umum karena sebenarnya ini bangunan sepertinya untuk kepentingan pribadi, tapi satu yang pasti sampai pas tempo hari gue ke sana pun, belum seluruh bangunan kelar, tapi mayan lah beberapa spot tetep instagramable kok.. The Temple Guardian angel Leah View in...
Baca selengkapnya

Masjid Jamek Area

Gambar
KL lagi KL lagi.. Kayanya jadi kota favorit transit gue ini kota. Antara emang harus dan suka sik sebenernya, harus karena gue hampir selalu menggunakan jasa low cost airlines asal negeri jiran dan emang sebagian besar rute termurah adalah via KLIA. Nah selain keharusan, gue pun mengakui kalo gue suka sama kota ini, pertama-tama karena sistem transportasi yang sudah mumpuni seperti Singapura, kedua karena ragam kulinernya yang punya banyak aneka, dan yang ketiga mirip-mirip Jakarta auranya, so berasa di rumah sendiri. Semua itu kayanya gak lepas karena letak geografis dan demografi kotanya. Dekat dari Singapura, etnis serta budaya Melayu-Cina-India yang melebur jadi daya tarik tersendiri kota ini. Kuliner fusion Melayu-nya amat cocoklah buat orang Indonesia. Nah kali ini, setelah trip dari Cebu buat nonton Sinulog Festival , daerah yang gue sambangin di KL buat transit adalah Masjid Jamek. Dari namanya sudah hampir dipastikan bahwa daerah ini didominasi oleh nuansa Islam. Dan emang...
Baca selengkapnya