Way Kambas

Pada dasarnya Taman Nasional Way Kambas melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati yang bersifat masih liar baik flora ataupun faunanya, salah satu jenis satwa liar yang dikelola secara lebih intensif adalah Gajah Sumatera yang ditempatkan dalam satu tempat yang lebih dikenal dengan sebutan PLG (Pusat Latihan Gajah). Dengan semakin berkembangnya pengelolaan Way Kambas, ternyata, PLG mampu menarik wisatawan yang ingin melihat dari dekat aktivitas gajah yang telah dijinakkan. Pada awalnya, pendirian Pusat latihan gajah Way Kambas ditujukan untuk mengurangi konflik antara gajah dengan manusia. Harapan ke depan pusat latihan gajah harus mampu menjadi pusat konservasi gajah sumatera dengan kualitas breeding-nya, pusat wisata unggulan di Propinsi Lampung. Untuk itu, perlu ditunjang dengan keterampilan gajah yang memadai, kesehatan dan nutrisi gajah, dan pelayanan yang prima. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pengelolaan, Pusat Latihan Gajah diharapkan mampu melepasliarkan gajah yang telah berhasil dikembangkan. Dengan adanya kecenderungan populasi gajah liar di alam mengalami penurunan populasi karena perburuan dan lain sebab. Pusat Latihan Gajah dengan gajah-gajah yang terlatih, terdiri dari gajah tangkap, latih, atraksi, kerja dan kebutuhan lainnya. Pemanfaatan gajah antara lain untuk membantu penanganan konflik manusia dan satwa, penyelamatan satwa, patroli pengamanan dan alat transportasi dalam rangka mendukung pengendalian kebakaran hutan. Beberapa jenis pilihan atraksi wisata alam dengan obyek utama gajah yang dapat dinikmati antara lain: jungle tracking/safari night yaitu menyusuri lokasi PLG Way Kambas dan sekitarnya dengan menunggang gajah, atraksi gajah yaitu melihat berbagai keahlian gajah seperti joget, parade, menendang bola, melangkahi deretan manusia yang terbaring dan lain sebagainya. Naik kereta gajah, gajah berenang, dll. Fasilitas yang tersedia saat ini yaitu arena atraksi gajah, kolam gajah, lapangan gajah, arena tunggang gajah, guest house dan ruang terbuka dengan tanaman yang cukup rindang, mushola, dan WC umum dan lain-lain. (Sumber: http://waykambas.org).

In Line

The river

Tematik kan tas gue?


Dari area DPR

Wefie di parkiran

Could you spot an elephant?


Atraksi Gajah

Hai Gaj!

The Elephant Sanctuary


Showered by keeper

Lebih dekat

Eating


Berapa coba gajah yang kelihatan?

He's coming..

Fakhrul and the elephant


Must to do in Way Kambas

Geda kan?

Posisi buntut pas boker


Huweek bareng si Gaj

Wefie with Gaj

Beloved ones


Gue sendiri ke TN Way Kambas ini dadakan karena pas nemenin nyokap nengok mbah sepupu di Lampung dan pas banget hari terakhir di tahun 2017 dan setelah sekian lama gak ke Lampung, klo gak salah terakhir pas ke Kiluan. Awalnya gak ada wacana jalan ke sana, namun tetiba nyokap bilang mumpung di sini, yuk jalan. Ya selanjutnya gue, nyokap dan keluarga di Lampung jalan-jalan lah ke sana. Gak terlalu impressed juga sama tempatnya, soale banyak banget warga n wisatawan (maklum masih musim liburan) dan tempatnya gak jauh beda sama kebun binatang tapi ini versi gajah. Setelah melihat secara keseluruhan, boleh juga lah. Walaupun sempat ngebatin melas sama atraksi gajah tapi mencoba untuk berpikir logis bahwa ini kan hanya sebagian kecil dari populasi gajah di TN Way Kambas yang luasnya gak kebayang. Yang gue suka di TN Way Kambas hanya area-area yang masih lumayan alami, kandang yang dipisahkan kali atau rawa, padang tempat istirahat/mandi gajah yang areanya dominasi hijau. Sekian cerita singkat mengenai TN Way Kambas, buat kalian yang tinggal di ibukota, klo mau lihat gajah di alam (semi) liar dan gak mau terlalu jauh ke Tangkahan atau manapun itu, kalian bisa ke TN Way Kambas ini, tapi klo sekadar liat gajah, maen aja ke Kebun Binatang Ragunan. Akhir kata, salam mau ke mana aja boleh.. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raminten: A Character Becomes A Brand

Temple of Leah

Masjid Jamek Area