Alun-alun Batu

Alun-alun merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam (Wikipedia.org). Dari beberapa kota besar di Indonesia, mungkin yang paling terkenal adalah alun-alun milik kota Yogyakarta, terutama alun-alun kidul (itu lho, yang ada pohon beringin kembar yang dipercaya apabila kita bisa melewati tengah-tengah kedua pohon tersebut maka keinginan kita dapat terkabul). Namun ada alun-alun lain yang menarik perhatian gue. Alun-alun Batu-lah yang berhasil menarik perhatian gue.

Alun-alun and city view taken from Bianglala

Air Mancur & Masjid, jangan wudhu di air mancurnya ya..

Lucu dalam artian cute

Lucu? Yup, itulah kata pertama yang bisa gue kasih buat alun-alun batu. Pertama kali gue liat alun-alun Batu ini gue liatnya malem-malem. Di saat gelap aja bisa keliatan betapa cute-nya alun-alun ini, apalagi klo siang. Di malam hari, terlihat kelap-kelip yang keluar dari lampion-lampion dan juga lampu Bianglala mini. Lampion yang ada di alun-alun juga gak standar, bentuknya lucu-lucu, mulai dari buah sampe hewan. Belom lagi kantor pengelolanya yang berbentuk strawberry dan toiletnya berbentuk apel, buah khas Batu - Malang. Toiletnya udah cute, berarti klo lo buang air harus cute juga, ahey.. Kurang cute apa coba?

Apel: Toilet, Strawberry: Kantor Pengelola, kiyuut kan?

Ini Bianglala cuma muat 2 orang dewasa


Wefie dulu sebelom naek Bianglala

Cute kan lampionnya..?

Rame

Nah, karena alun-alun ini merupakan pusat kegiatan masyarakat, bisa dipastikan alun-alun ini selalu rame. Ramenya alun-alun Batu ini rasanya gak ada abisnya, mungkin hampir 24 jam alun-alun ini selalu rame. Nah emang apa sih yang bikin rame? Ya pastinya orang-orang lah.. Ya kali klo isinya rumput bergoyang bisa rame (tanyakan pada rumput yang bergoyang: ‘emang kalian bisa rame?’, palingan lo dikira orang gila,ehehe), gak mungkin lah. Yang membuat alun-alun ini selalu rame, mungkin karena di sekitar alun-alun terdapat masjid, pusat jajanan, warung makan, toko-toko, sampe tempat yang melegenda.

Kelap-kelip

The crowd

Legenda

Yap seperti gue bilang tadi, di sini ada tempat yang melegenda. Tak lain dan tak bukan, setan kuku, eh maap kebalik, ketan susu maksudnya, tepatnya Pos Ketan Legenda. Emang sesuai dengan namanya, tempat ini emang legend, baik dari rasa yang ditawarkan oleh kudapan yang bernama ketan susu ini sampe atmosfer ramenya. Ketan Susu Legenda ini menyajikan berbagai macam olahan ketan susu dengan berbagai rasa mulai dari original hingga topping durian (ngiler ngiler deh lu..). Dan yang paling bikin legend, kedai yang khusus jualan ketan susu ini ramenya gak nahan, khususnya pas malem minggu, makin malem bahkan hingga menjelang pagi, bukannya tambah sepi tapi tambah rame. Ini nih yang emang gokil dan patut disematkan kata legend buat ini kedai. Bayangin aja, gue waktu beli ketan susu sekitar jam 9 malem, harus antri setengah jam dan mengurungkan niat untuk makan di tempat karena kursi dan meja sudah terisi penuh di dalam maupun di luar kedai, dan pas gue balik lagi ke situ, sekitar jam setengah 11 skalian janjian ketemuan sama temen gue arek-arek Malang, si Baskoro n istrinya, itu kursi dan meja udah bertambah luas n melebar, belum lagi parkiran motor di sebrangnya yang tadinya penuh dengan motor sekarang sudah berubah jadi lapak meja dan kursi yang dipenuhi muda-mudi yang nongkrong makan ketan susu sambil menikmati malam di alun-alun. Kata temen gue, Baskoro, ini bakal rame sampe menjelang subuh, jam 4 biasanya baru sepi (apa karena orang-orang harus shalat subuh? bisa jadi). Wew!

Legenda, mak nyusss..

Lihpilih menu dan antri menunggu

Cari tempat melegenda lainnya? Kemana? kemana aja boleh...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raminten: A Character Becomes A Brand

Temple of Leah

Masjid Jamek Area