Nge-Jumanji di Taman Safari Indonesia Cisarua

Rencana tinggal rencana

Perjalanan kali ini sebenarnya sudah direncanakan dari kapan tahu, dengan beberapa orang yang confirmed ikutan, tetapi rencana tinggal rencana. Yah manusia hanya bisa berencana tapi tetap Tuhan yang menentukan #sokbijak. Yah intinya gue dan segelintir temen-temen akhirnya merealisasikan trip kali ini dengan segala macamnya yang serba injury time. Beruntung kami ber-7, eh 7 ½ ding (gue, Tijo, Ayie, Tya, Dee, dan Ilham-Fika-Arwen yang diitung 2 ½) tetap jalan. Tadinya kirain bakal merame banget, tapi ya ada aja, ada yang gak bisa ninggalin keluarga, gak dapet ijin lah, bentrok jadual manggung, berangkat ke luar negri, tapi thank God, trip ini jalan.

Black - Blue - Blueck (blue+black)

The Jumanji Team

Fajar vs scotlight, terang mana?


Mampir makan siang di Cimory Riverside sama numpang bobo di vila-nya Fika

Hari H, Jumat, 4 Desember 2015, jam 9 pagi kami ber-7 ½ dibagi 2 kloter. Satu kloter berangkat dari Depok, satu lagi dari Tebet-Kalibata. Sekitar pukul 11 (masih jam 11 kurang sepertinya), kloter Depok (gue, Tijo n Ayie) sampe kawasan Puncak, sambil nunggu kloter Tebet-Kalibata (Tya n Ilham-Fika-Arwen), kami memutuskan untuk mampir D’Brasco (nemenin 2 emak-emak ini belanja, tapi bagus juga sih, soale gue lupa bawa handuk, so bisa beli di marih). Eh ternyata 2 kloter itu ketemu di marih, so kita cus bareng ke Cimory Riverside resto. Makan siang, chit-chat, babysitting, take a pics jadi agenda kami di sini. O iya, thanks buat all of you guys for the b’day gift, especially Dee, yang udah nenteng-nenteng tripod (kado gue) ke Cimory. Kelar makan siang, nunggu Ilham soljum, terus blanja-blanji produk-produk Cimory, kami cus menuju vila-nya Fika. Sore itu kami ketemu Fajar, yang bela-belain dateng hanya beberapa jam (good to see you brow, in healthy condition, anyway, before you go back to Aussie). Sampai menjelang maghrib kami ber-8 ½, namun kembali ber-7 ½ setelah Fajar kembali ke Jakarta. Malam itu kami bobo di vila-nya Fika sebelum berangkat ke Taman Safari keesokan harinya.

Cimory Riverside

Poto bareng Doraemon

Model Cimory 2015

The River

View from the villa

Uda mirip JKT 48 belom??

Sunrise from the balcony

In the morning


Nge-Jumanji bareng

Dari awal start dari vila uda berasa banget nge-Jumanji (ham, ane pinjem yak istilah lau). Jalan sempit dari vila ke jalan raya sebagai pembukaan. Melawan arah (satu arah puncak) dan kendaraan yang jalannya kenceng-kenceng (padahal Tijo udah berperan jadi timer yang baek, selalu ingetin kita soal waktu) sebagai bagian menjelang inti. Dan yang menjadi bagian utamanya ya nge-Jumanji di Taman Safari Indonesia Cisarua – Bogor ini. Selesai car tour, kami parkir kemudian bersiap untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Nah, aktivitas selanjutnya adalah makan siang, haha.. Yap karena hari sudah siang, kami mengisi perut kami dulu baru melanjutkan aktivitas berikutnya. Tiger show, cable car, walking around, bird show, diakhiri dolphin show jadi aktivitas kami berikutnya di Taman Safari.

Happy gank goes to Taman Safari

Adu tanduk

Poto bareng Otan

Penguins

Your hand can be a grip for bird

The Happy Family


Berasa dapet gambar-gambar yang layak jadi portofolio

Gue seneng pake banget bisa nge-Jumanji bareng temen-temen (tau deh temen-temen gue pada seneng apa kaga nge-Jumanji bareng gue, huhuw..). Seneng banget karena selain bisa nge-trip bareng sama temen-temen, gue juga dapet bonus gambar-gambar yang ciamik dari trip Taman Safari ini. Udah, daripada gue kebanyakan bacot, mending gue pajang aja nih beberapa gambar yang menurut gue (gak tau klo menurut kalian) layak jadi portofolio (tungitung belajar fotografi).

The Colony

Si Cantik dari Papua 

The Old Man

She walks sophisticatedly

Dancing in the water

Landing on my keeper's hand

Si Bengal

Me so fluffy, right?

Last stop: dinner with Danu at Depok


Nah akhir kata, sekali lagi gue mau ngucapin merbeau cicoup buat temen-temen yang udah ngeluangin waktu buat trip ini, termasuk Fajar (yang hanya beberapa jam di Puncak) n Danu (yang menutup trip ini dengan dinner bareng di Martabak Kubang, Depok). Thanks God for every creature I can capture during the trip. Selanjutnya mau kemana lagi ya? kemana aja boleh...





Share

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raminten: A Character Becomes A Brand

Gambar
Buat yang pernah/sering maen ke Jogja pasti familiar banget sama nama ini. Namanya setenar Mirota dan memang kedua brand tersebut (Mirota dan Raminten) pemiliknya sama (salut dah sama Om Hamzah yang bisa ngebangun dua brand yang seimbang ketenarannya). Buat kalian yang belum pernah ke Jogja apalagi maen ke Raminten ini, baca deh posting an gue satu ini (atau posting an lain karya travel blogger lainnya mengenai tempat satu ini), biar ngerti kenapa tempat satu ini bisa tenar. Nama Raminten Nama Raminten itu sendiri memang terdengar unik dan juga khas Jawa. Artinya apa sih? Nah tanya sendiri ke owner -nya dah biar tau arti, makna dan filosofinya. Tapi klo yang singkatnya sih, Raminten itu tokoh yang diperankan sang pemilik di sitkom televisi lokal Jogja, bentukannya ya laki-laki yang berdandan seperti perempuan (boleh aja klo lo bilang kaya Tessy, sah aja klo lo bilang kaya waria, yang paling penting lo dapet gambarannya). Dari namanya yang ‘eye catching’ dan juga ‘ear catchin...
Baca selengkapnya

Temple of Leah

Gambar
Iya ini adalah salah satu spot yang masuk dalam itinerary gue n Tya. Temple of Leah sebenarnya bukanlah situs atau peninggalan suatu peradaban, melainkan hanya sebuah bangunan yang didedikasikan untuk Leah Villa Albino-Adarna oleh suaminya Teodorico Adarna. Bangunannya sama sekali tidak mencerminkan negara Filipina, bisa dibilang hampir seluruh unsur bangunannya bernuansa Yunani. Dengan tampilan serba besar dan mewah, dari mulai pilar, patung serta segala ornamen yang ada, bangunan ini tampaklah menarik dan mecncolok, belum lagi lokasinya yang berada di ketinggian (bisa dibilang top of Cebu City), maka bangunan ini semakin menarik perhatian. Gue sendiri kurang tahu ini bangunan sejak kapan dibuka untuk umum karena sebenarnya ini bangunan sepertinya untuk kepentingan pribadi, tapi satu yang pasti sampai pas tempo hari gue ke sana pun, belum seluruh bangunan kelar, tapi mayan lah beberapa spot tetep instagramable kok.. The Temple Guardian angel Leah View in...
Baca selengkapnya

Masjid Jamek Area

Gambar
KL lagi KL lagi.. Kayanya jadi kota favorit transit gue ini kota. Antara emang harus dan suka sik sebenernya, harus karena gue hampir selalu menggunakan jasa low cost airlines asal negeri jiran dan emang sebagian besar rute termurah adalah via KLIA. Nah selain keharusan, gue pun mengakui kalo gue suka sama kota ini, pertama-tama karena sistem transportasi yang sudah mumpuni seperti Singapura, kedua karena ragam kulinernya yang punya banyak aneka, dan yang ketiga mirip-mirip Jakarta auranya, so berasa di rumah sendiri. Semua itu kayanya gak lepas karena letak geografis dan demografi kotanya. Dekat dari Singapura, etnis serta budaya Melayu-Cina-India yang melebur jadi daya tarik tersendiri kota ini. Kuliner fusion Melayu-nya amat cocoklah buat orang Indonesia. Nah kali ini, setelah trip dari Cebu buat nonton Sinulog Festival , daerah yang gue sambangin di KL buat transit adalah Masjid Jamek. Dari namanya sudah hampir dipastikan bahwa daerah ini didominasi oleh nuansa Islam. Dan emang...
Baca selengkapnya