Ullen Sentalu Jilid 2

Yap jilid 2, karena emang trip ke Museum Ullen Sentalu kali ini adalah untuk kali kedua buat gue. Awal Januari jadi kesempatan gue buat ajak keluarga gue yang belum pernah ke sini. Kelar acara 1.000 hari-an Mbah Putri dan setahunan Mbah Kakung, gue dan keluarga (adek, abang, nyokap, pakde, bude dan ponakan) ke museum ini. Masih sama seperti dahulu, banyak aturan main yang harus diikuti pengunjung (saya dukung demi terjaganya koleksi dan ekslusivitas). 

Keluarga Miring

Selfie in mirror

Backyard


Nama Ullen Sentalu

Nama Ullen Sentalu ini jadi pertanyaan awal dari pengunjung yang ada. Jujur dulu pas ke sini untuk pertama kali, gue gak ngeh juga gak banyak tanya soal nama Ullen Sentalu. Dijelaskan oleh guide di awal bahwa Ullen Sentalu merupakan singkatan dari Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku. Nah ribet kan? gue sendiri dan pakde jadi bertanya beberapa kali kepada guide dan juga petugas keamanan bahkan kami minta diejakan karena emang suka sama nama tersebut, terlebih lagi artinya. FYI guys, arti dari Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku adalah nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan. O iya klo kalian bertanya-tanya apa itu blencongblencong ya guys bukan bencong, blencong itu lampu yang digunakan dalam pagelaran wayang kulit, tanpa lampu tersebut maka tidak akan ada bayangan wayang kulit, nah di sini manusia diumpamakan sebagai wayangnya. Untuk lebih jelasnya sila googling atau bertanya langsung dengan orang-orang yang mengurus museum Ullen Sentalu. 

Pakde - Bude

Mom

Sister


Enjoy the complimentary beverage

Room where we can take a pic

Sclupture

Bahagia

Di awal kunjungan, si guide menjelaskan alasan mengapa si empunya museum memberi nama yang memiliki falsafah yang mendalam. Pemilik museum berharap para pengunjung akan mendapatkan sesuatu setelah berkunjung ke museum ini. Mungkin rasa bahagia inilah yang dimaksud dengan sesuatu. Yap gue melihat aura bahagia dalam diri masing-masing individu keluarga gue yang gue ajak ke museum ini. Dan melihat mereka bahagia gue pun ikut bahagia bisa bawa mereka berkunjung ke museum ini. Eits tapi gak itu saja, sesuatu itu mungkin pencerahan atau yang lain. Nah dulu kunjungan pertama gue ke sini gue juga mendapatkan sesuatu, suatu pelajaran yang akan diingat gue dan temen-temen gue, untuk cerita lebih lengkap kalian bisa baca cerita Ullen Sentalu gue yang pertama.

Puzzle

Signature backyard

Mask in sclupture shape


In front of diagonal relief

Diagonal relief

Family portrait

Mungkin inilah cerita singkat mengenai kunjugan gue ke Museum Ullen Sentalu jilid 2. Kayanya kurang klo kalian cuma baca cerita gue doank.. Kalian gak bisa merasakan sesuatu tanpa merasakannya langsung dengan berkunjung ke museum ini.. Buat kalian yang doyan wisata museum, budaya, dan juga mau mendapatkan sesuatu, sila main ke Museum Ullen Sentalu. Abis ini mau kemana lagi? Mau kemana aja boleh..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raminten: A Character Becomes A Brand

Temple of Leah

Masjid Jamek Area