Harapan 19092015

Ini apa maksudnya? Cerita berawal dari rencana gue sama temen-temen kuliah S1 yang udah planning dari kapan tau mau jalan liburan bareng (diinget-inget udah dari tiga tahun lalu wacana ini mucul). Setelah mencocokkan agenda dan segala macemnya (padahal cuma nyamain waktu lowong aja, haha), akhirnya confirmed tujuh orang (gue, Ayie, Danu, Tijo, Mbak Ninus, Tya dan temen bulenya, Matthew). Open trip Pulau Harapan – Kepulauan Seribu dengan Rani Journey sebagai operator jadi pilihan kami (rekomendasi teman). Tanggal 19 September 2015 jadi hari H. Dah keliatan kan maksud judul posting ini? (ini sama lho sama nama grup WA trip ini). Gak nyangka sih open trip kali ini jadi berkesan banget buat gue, buat temen-temen gue dan mungkin juga buat semua temen-temen yang ikut trip ini, kenapa? Pertama, di sini kami yang totalnya 30 orang punya background dan pengalaman yang beda-beda bahkan dari negara berbeda (Indonesia-Malaysia-USA). Kedua, cuaca mendukung, temen-temen yang aseek, fasilitas yang cukup (kurang-kurang sedikit gak masalah), dan alam yang oke. Ketiga, ah udahlah, kebanyakan kata pengantar, istilahnya semesta udah mendukung men, so apa lagi yang kurang buat bikin liburan-lo peucaaah?

Night at Harapan Island 

Making boat

Sunrise at Harapan Island  

Snorkeling

Ini jadi salah satu kegiatan yang jadi inceran para traveler yang berpetualang ke Pulau Harapan. Berangkat hari sabtu pagi, bahkan subuh-subuh buat beberapa temen, kita semua berkumpul di mushola Dermaga Kaliadem. Briefing sebentar lalu kami menuju kapal (kata Daniel, TL kami, bakal naek kapal Garuda Express, weh kirain Garuda Airlines, namun akhirnya kapal Dolphin yang kami naiki #gakkonsisten). Setelah tiga jam perjalanan menyebrang lautan, sampailah di Pulau Harapan. Kapal bersandar, kami dikumpulkan kemudian menuju homestay Baronang 2 yang letaknya di depan Madrasah Tsanawiyah. Makan siang dulu, terus get prepared, jalan lagi menuju dermaga buat naik kapal menuju spot-spot hari pertama. Hari pertama ini, snorkeling di dua spot jadi agenda utama. Setelah menunggu peralatan dan memastikan semua lengkap, berangkatlah kapal menuju spot pertama. Sampe spot, gue langsung pake snorkel n fin terus nyebur, eh visibility kurang ternyata, agak gelap, tapi samar-samar karang-karangnya cukup sehat dan baik (hard coral sih kebanyakan). Di spot pertama ini karena snorkel gue yang rada-rada, walhasil gue minum lumayan banyak aer laut, aer tetep aje masup biarkata uda sering-sering buang napas dari selang mulut (darah tinggi, darah tinggi dah..). Mana fin gue juga sedikit sobek, akhirnya pas naik kapal baru ketauan kaki kanan gue lecet gegara kena bagian plastik keras fin. Agak kurang maksimal di sini. Berlanjut ke spot kedua, nah di sini lumayan maksimal nih. Si Danu nyerah pake fin, gak nyaman katanya, so fin-nya dia gue pake, snorkel gue tuker sama yang mendingan, beuh, nyaman bener dah di spot kedua ini. Pas nyebur, langsung kliatan ikan dimana-mana. Yang kurang cuma satu, HP gue kurang ajar, gak ngerti kenapa begitu nyebur laut kaya error gitu, ya udah pencat-pencet aja ngasal, berharap dapet gambar underwater yang mayan bagus padahal layar gelap #pasrah. Pas udah di kapal, gue cek ternyata dia nge-capture, you know what? Gue capture hampir 180an gambar tapi yang jadi cuma 5 biji, sisanya klo ga ijo muda ya biru warna aer laut, hiks hiks..

Isi perut sebelum snorkeling

Little boat

Merame di gapura


Berangkaaattt!!

Just arrived at snorkeling spot

Nyemplung lalu wefie


The corals

2 thumbs up for this snorkeling spot!

Underwater wefie

Hoping Island

Nah di hari pertama ada juga agenda hoping island. Kelar snorkeling di 2 spot, kami menuju Pulau Bira. Nah di sini pantainya bagus, banyak spot sebenarnya, ada beberapa di sisi pulau, ada ayunan pula (properti nih). Cuma karena waktu terbatas so maennya gak bisa jauh-jauh, akhirnya di sini ambil gambar semaksimal mungkin aja di sekitar kapal. Di sini di akhir hoping island, kami menyempatkan poto bersama, seluruh peserta trip bahkan si abang-abang perahu ikutan poto-poto. Di sinilah chemistry seluruh peserta makin terasa. Nah di hari kedua, kami hoping island ke Pulau Bulat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Pulau Harapan, 15 menit aja nyebrang. Nah di sini 11-12 sama Pulau Bira, di Pulau Bulat ini lumayan banyak spot. Jadilah gue ambil beberapa gambar dengan berbagai angle, berbagai properti (dari pohon, semak-semak, sampe batu karang). Sebelum balik ke Pulau Harapan, kami juga sempat ambil gambar rame-rame.

Catching sunset from the boat

Bulat Island sea wall

Bulat Island gate


Shut up and dance

My epic (fail) pose because of Ayie's pose


Gagal siluet karna posisi matahari

Wefie in the front of ivories

Iklan dikit (spanduk Rani Journey)

New friends

Chemistry yang ada di trip ini kebangun banget, dari mulai kenalan satu sama lain, bertukar cerita, ngegodain beberapa temen trip ketje, ngecengin satu sama lain sampe saut-sautan ngebanyol. Yap, itulah yang kami alami dari trip yang cukup singkat ini. Only in one night but you got a lot of new friends, can you imagine that? Inilah yang terjadi dalam trip ini, dapet banyak temen. Gue coba sebutin satu-satu temen yang ada di trip ini, tapi maaf banget klo beberapa temen gak bisa kesebut, gue punya masalah ngapal nama. Ada Daniel as our TL, Gue-Danu-Ayie-Tijo-Mbak Ninus-Tya-Matthew from USA (genk Prancis UI), Herlan-Syakri (temen sekantor yang kayanya salah satunya jomblo akut, apa dua2nya ya?), Anit-Imel-Intan (genk Bandung ketje), Ilham  & friend, Taufiq-Hidayat-Ayu (tiga bersaudara, macam sop kaki kambing), Nico-Charisha-Karen-Clarissa n friends (anak Kedokteran Hewan IPB asal Malaysia), Mas Heldy n Mbak Dwi the couple (katanya penganten baru sob..), Mbak Endar cs, dan temen-temen lain yang gak kesebut.

Daniel our TL 

Herlan n Danu (macam cover album)

Genk Bandung ketje


Wefie with fish eye lens

Merame di Pulau Bulat


Don’t know how to describe

I really don’t know how to describe this trip. So gue minta temen-temen trip buat nge-describe trip ini with one word or phrase. Emejing. Ajegile. Unforgettable Experience. Sughooii nee. Value. Fun. Masih ada Harapan di Pulau Harapan. Awesome. Cool. Perfect. Seru. Penuh Harapan. Harapan. Sembilan Belas. September. Dua Ribu Lima Belas.

At Dermaga Kaliadem 

Street food

The girls on frame

Nice capture

Menerawang

Silhouette of me

Well, in the end of this posting, I would like to say thanks to God (buat keindahan yang dikasih ke kita), my friends genk Prancis (lain kali mudah-mudahan bisa lengkap ‘Les Ordures’ atau malah satu angkatan), Daniel (Our TL yang ternyata mirip Sebastian 'Little Mermaid'), temen-temen yang ikutan trip ini (you rock guys…) dan semua yang udah ngedukung open trip ini (nahkoda kapal cs, pemilik home stay, para pedagang street food Pulau Harapan dan pihak lain yang gak bisa gue sebutin satu per satu). Well, keep travelling and see you next trip guys.. Mau kemana? mau kemana aja boleh…

 


Share

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raminten: A Character Becomes A Brand

Gambar
Buat yang pernah/sering maen ke Jogja pasti familiar banget sama nama ini. Namanya setenar Mirota dan memang kedua brand tersebut (Mirota dan Raminten) pemiliknya sama (salut dah sama Om Hamzah yang bisa ngebangun dua brand yang seimbang ketenarannya). Buat kalian yang belum pernah ke Jogja apalagi maen ke Raminten ini, baca deh posting an gue satu ini (atau posting an lain karya travel blogger lainnya mengenai tempat satu ini), biar ngerti kenapa tempat satu ini bisa tenar. Nama Raminten Nama Raminten itu sendiri memang terdengar unik dan juga khas Jawa. Artinya apa sih? Nah tanya sendiri ke owner -nya dah biar tau arti, makna dan filosofinya. Tapi klo yang singkatnya sih, Raminten itu tokoh yang diperankan sang pemilik di sitkom televisi lokal Jogja, bentukannya ya laki-laki yang berdandan seperti perempuan (boleh aja klo lo bilang kaya Tessy, sah aja klo lo bilang kaya waria, yang paling penting lo dapet gambarannya). Dari namanya yang ‘eye catching’ dan juga ‘ear catchin...
Baca selengkapnya

Temple of Leah

Gambar
Iya ini adalah salah satu spot yang masuk dalam itinerary gue n Tya. Temple of Leah sebenarnya bukanlah situs atau peninggalan suatu peradaban, melainkan hanya sebuah bangunan yang didedikasikan untuk Leah Villa Albino-Adarna oleh suaminya Teodorico Adarna. Bangunannya sama sekali tidak mencerminkan negara Filipina, bisa dibilang hampir seluruh unsur bangunannya bernuansa Yunani. Dengan tampilan serba besar dan mewah, dari mulai pilar, patung serta segala ornamen yang ada, bangunan ini tampaklah menarik dan mecncolok, belum lagi lokasinya yang berada di ketinggian (bisa dibilang top of Cebu City), maka bangunan ini semakin menarik perhatian. Gue sendiri kurang tahu ini bangunan sejak kapan dibuka untuk umum karena sebenarnya ini bangunan sepertinya untuk kepentingan pribadi, tapi satu yang pasti sampai pas tempo hari gue ke sana pun, belum seluruh bangunan kelar, tapi mayan lah beberapa spot tetep instagramable kok.. The Temple Guardian angel Leah View in...
Baca selengkapnya

Masjid Jamek Area

Gambar
KL lagi KL lagi.. Kayanya jadi kota favorit transit gue ini kota. Antara emang harus dan suka sik sebenernya, harus karena gue hampir selalu menggunakan jasa low cost airlines asal negeri jiran dan emang sebagian besar rute termurah adalah via KLIA. Nah selain keharusan, gue pun mengakui kalo gue suka sama kota ini, pertama-tama karena sistem transportasi yang sudah mumpuni seperti Singapura, kedua karena ragam kulinernya yang punya banyak aneka, dan yang ketiga mirip-mirip Jakarta auranya, so berasa di rumah sendiri. Semua itu kayanya gak lepas karena letak geografis dan demografi kotanya. Dekat dari Singapura, etnis serta budaya Melayu-Cina-India yang melebur jadi daya tarik tersendiri kota ini. Kuliner fusion Melayu-nya amat cocoklah buat orang Indonesia. Nah kali ini, setelah trip dari Cebu buat nonton Sinulog Festival , daerah yang gue sambangin di KL buat transit adalah Masjid Jamek. Dari namanya sudah hampir dipastikan bahwa daerah ini didominasi oleh nuansa Islam. Dan emang...
Baca selengkapnya