Bukit Campuhan dan Tegalalang - Ubud
Ubud merupakan salah satu destinasi populer di pulau dewata, Bali. Klo wisata pantai dan wisata malam di Bali yang populer adanya di selatan, dari mulai Nusa Dua hingga Canggu, nah klo wisata pedesaan atau sawah dan lo mencari ketenangan (tapi bukan ketenangan abadi ya guys, RIP itu mah #horor), Ubud-lah yang populer, Ubud sendiri berada di tengah pulau Bali. Tapi menurut gue, Ubud udah beda banget, sekarang udah mulai rame kaya Kuta (ya biarpun ramenya beda). Ketenangan baru bisa dirasain klo hari mulai sore n udah gelap. Tetep gak setenang dulu sih, ya tapi masih dalam kategori tenang kok guys.. Di sini gue akan share 2 tempat di Ubud yang udah makin populer, yaitu Bukit Campuhan dan Tegalalang rice terrace.
Rocker aja mainnya ke Ubud |
Ubud's souvenir |
Front of Bali traditional house's door |
Gotong Royong |
Bukit Campuhan, long and winding road
The long and winding road that leads to your door, will never disappear.. Kalian tau potongan lirik lagu itu? Itu adalah potongan lirik sebuah lagu dari The Beatles yang judulnya Long and Winding Road. Liburan bulan Agustus 2014 membawa gue dan temen-temen ke Bali. Bukit Campuhan-Ubud menjadi destinasi pertama kami. Setelah sempat beberapa kali bertanya dimana lokasi tersebut berada (nyarinya agak susah men...), akhirnya kami sampai di jalan masuk bukit itu. Untuk mencapai bukit kita dapat berjalan kaki ataupun dengan bersepeda. Lokasi bukit sendiri terletak di belakang hotel (gue lupa nama hotelnya), sekolah, sungai dan pura, jadi emang gak keliatan dari jalan, makannya lo harus sering-sering tanya. Sekitar 100-200 meter berjalan dari tempat parkir (FYI di sini gak ada parkiran khusus, jadi lo kudu parkir kendaraanlo di pinggir jalan), bukit pun mulai terlihat. Dimulai dari pemandangan hijau rumput dan alang-alang yang ada di kanan kiri, kami menapaki jalan menanjak. Sampai di bukit, inilah yang kami cari, sebuah pemandangan yang cukup membuat hati tenang, sebuah jalan kecil panjang dan berkelok membelah semak rerumputan yang cukup tinggi ditambah angin semilir yang berhembus. Itulah mengapa gue keinget sama lagunya The Beatles, pasalnya yang gue liat n rasain ini sama kaya yang digambarin sama itu lagu.
Peringatan: pose di alang2 dapat menyebabkan gatal2 |
Campuhan cuuuyyy... |
The long and winding road |
Warung di ujung jalan, bisa buat ngelepas lelah dahaga |
Tegalalang
Kalo kalian udah pernah liburan ke Ubud tapi belom pernah ke rice terrace-nya Tegalalang rasanya belom lengkap dech liburan kalian. Rice terrace di Tegalalang ini udah masuk postcard jadi lumayan populer di antara pelancong domestik dan mancanegara. Ya emang sih, cuma hamparan sawah, tapi ini sawahnya ngikutin kontur tanah yang miring dan berundak-undak sampai beberapa level, jadi bisa dibilang ini sawah yang unik. Karena kepopulerannya, sekarang Tegalalang udah muacaeettt... Beda sama pertama kali gue ke sini, parkir motor/mobil di pinggir jalan masih gampang dan gak ada retribusi. Nah pas gue trip ke sana lagi, wuih macetnya gak nahan, cari parkir juga susah mana pake retribusi pula, warung-warung entah cafe atau toko souvenir makin menjamur. Tapi karena gue sama temen-temen gue pas sampe sana uda kelaperan, ya mau gak mau kami minggir cari makan sembari istirahat dan menikmati view Tegalalang rice terrace.
1st time in Tegalalang |
Lebih keren pas musim panen/tanam |
Traditional food |
When western food meet rice |
Nah lho, pacaran di sawah!! |
Tetep menggila biarkata di sawah |
Komentar
Posting Komentar